"Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat sarang. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah sarang laba-laba jika mereka mengetahui." (Qs. Al 'Ankabuut: 41)
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata:
Allah Yang Maha Mulia menyebutkan bahwa mereka (para politeisme) lemah dan yang mereka ambil sebagai sekutu bahkan lebih lemah daripada mereka; dan mereka (para penyembah berhala) dalam kelemahannya, serta yang mereka cari dari menjadikan sesembahan (selain Allah) sebagai sekutu dan penyokong adalah seumpama laba-laba yang menjadikan rumahnya (sebagai sarang) yang merupakan rumah yang paling lemah. Berdasarkan perumpamaan ini, para penyembah berhala menjadi sangat lemah ketika mereka mencari sekutu dan penyokong selain Allah Subhanahu wa ta'ala dan tidak memperoeh apapun darinya kecuali menjadikan diri mereka semakin lemah, sebagaimana Allah Yang Maha Tinggi menyatakan dalam ayat:
"Dan mereka telah mengambil sesembahan-sesembahan selain Allah, agar sesembahan-sesembahan itu menjadi pelindung bagi mereka, sekali-kali tidak. Kelak mereka (sesembahan-sesembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sesembahan-sesembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Qs. Maryam : 81-82)
Kemudian dalam firman-Nya:
"Mereka mengambil sesembahan-sesembahan selain Allah, agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka; padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Qs. Yasin : 74-75)
Allah Ta'ala juga berfirman:
"Dan Kami tidak menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri, karena itu tiadalah manfaat sedikitpun kepada mereka sesembahan-sesembahan yang mereka seru selain Allah, diwaktu azab Tuhanmu datang. Dan sesembahan-sesembaha itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali kebinasaan belaka." (Qs. Huud : 101)
Maka diatas adalah empat contoh dalam al-Qur'an yang menunjukkan bahwa seseorang yang mengambil sesembahan (yakni tuhan) selain Allah Subahanhu wa ta'ala, mencari kekuatan atau pertolongan dari mereka, tidaklah memperoleh apapun kecuali yang sebaliknya dari yang mereka cari.
Dalam al-Qur'an terdapat lebih banyak contoh mengenai hal ini dan yang di atas merupakan contoh terbaik dan paling jelas serta indikatif atas kesalahan total menyekutukan Allah Subhanahu wa ta'ala dengan yang lain (berbuat syirik). Kerugian bagi yang melakukan adalah mereka memperoleh hal yang sangat berlawanan dengan yang mereka harapkan.
Jika dikatakan bahwa mereka menyadari fakta sarang laba-laba adalah sarang yang paling lemah maka mengapa pengetahuan akan ini ditegaskan oleh Allah Subhanahu wa ta'ala dengan berfirman, "Seanadainya mereka mengetahui?" Jawaban terhadap hal ini adalah Dia Yang Maha Tinggi tidak menegaskan mereka memiliki pengetahuan mereka akan lemahnya sarang laba-laba tetapi Dia menjelaskan bahwa mereka memiliki pengetahuan berkenaan mengambil pelindung (sekutu/bantuan) selain diri-Nya adalah seperti laba-laba mengambil sarangnya (sebagai jaringan pelindung), karena jika mereka mengetahui mereka tidak akan pernah melakukanya.
Akan tetapi mereka berpikir bahwa mereka mengambil pelindung selain-Nya akan menguntungkan mereka dalam hal kekuatan dan kekuasaan sementara pada kenyataannya situasi yang terjadi sangat berbeda dengan yang mereka harapkan. (Al-Amtsal Fi Al-Qur'an, Oleh Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata dalam tafsirnya:
"Ini merupakan perupaman yang Allah buat untuk orang-orang musyrik yang menjadikan selain Allah sebagai ilah (sesembahan) yang diharapkan mampu menolong, menganugerahkan rizki serta menjadi tambatan mereka saat mereka ditimpa bencana dan malapetaka. ilah-ilah palsu itu tak ubahnya bagaikan sarang laba-laba. Mereka sama-sama lemah, hina dan tidak berguna." (Tasir Ibnu Katsir Jilid 7 Hal. 45. Pustaka Ibnu Katsir)